Kebaikan Berbagi Membuat Hidup Menjadi Lebih Bermakna
Terharu berkali- kali … bersyukur tiada henti ….
Kebaikan berbagi mampu memunculkan sekelumit perasaan yang sejatinya tidak akan pernah bisa digambarkan, ketika berusaha menjadi manusia yang berguna untuk sesama serta berusaha menjalani hidup dengan penuh makna.
Banyak sekali orang- orang pintar—tak bisa dipungkiri mereka tentu sangat menginspirasi, namun belakangan ini saya melihat fenomena yang membuat saya termotivasi bukan untuk meraih prestasi yang hanya untuk kebanggaan pribadi semata. Saya justru berusaha menjadi manusia yang berguna bagi sesama. Hati terenyuh, semangat meletup-letup, dalam hati mencuat keinginan kuat untuk menjadi seperti mereka yang biasa disebut relawan—yang dalam aksinya selalu menawan karena dibalut keikhlasan.
Menjadi relawan bukan sebuah keharusan apalagi buat gaya-gaya-an. Ini adalah panggilan yang berasal dari hati paling dalam. Bersyukur dalam beberapa kali kesempatan saya bisa terlibat dalam kegiatan kerelawanan.
Banyak hal berubah yang terjadi pada hidup, setelah saya memutuskan untuk terlibat sebanyak mungkin dalam kegiatan kerelawanan. Banyak pula kejadian berkesan yang tak bisa dilupakan, mungkin sebab bisa membuat orang lain tersenyum yang sering membuat hati tersentuh. Saya pun menyimpulkan bahwa kegiatan berbagi adalah hal yang sangat menyenangkan serta mengajarkan saya untuk selalu bersyukur, bahwa di luar sana masih banyak orang yang keadaanya jauh kurang beruntung ketimbang kita dan sudah seharusnya kita membantu sesuai kemampuan.
Percayalah ketika kita diberi kesempatan untuk mampu berbagi, bersyukurlah. Tatap senyum tulus mereka yang membutuhkan uluran tangan kita, kita pasti akan menangis, dan pasti terharu dibuatnya.
Berbagi tak melulu tentang harta, berbagai bisa jadi tentang tenaga, waktu, ilmu, do'a bahkan senyum pun bisa menjadi sedekah. Subhanallah.
Tulisan ini adalah cerita penulis tentang menebar kebaikan kepada sesama ketika menjadi relawan atau volunteer dalam suatu komunitas literasi.
Semoga cerita ini bisa memberi manfaat setelah kalian membacanya.
Assalamualaikum semuanya pertama- tama karena tak kenal maka taaruf? Jadi perkenalkan Saya Naja, mahasiswa tingkat akhir. Pernah merasa menjadi manusia yang tidak berguna, tidak bisa berbuat apa- apa untuk mencipta perubahan, hidup yang monoton dan membosankan.
Hingga pada satu titik karena kebaikan-Nya, Allah izinkan saya untuk bisa menjadi relawan.
Saya bukanlah seorang aktivis, tidak aktif dalam berorganisasi, seorang yang pemalu, dan tentu tak banyak pengalaman.
Rasa gelisah, tidak nyaman, mempertanyakan eksistensi diri ini untuk apa?. Rasa ini tidak saya biarkan menguap begitu saja karena mungkin saja ini yang namanya hidayah, ini yang namanya panggilan jiwa.
Tapi masa lalu yang kelam bukan berarti masa depan juga kelam. Keyakinan seperti inilah, keinginan yang besar, do'a dan usaha yang membuat jalan itu terbuka.
Cerita bermula ketika Saya mencoba menjadi volunteer untuk kegiatan ekspedisi pengabdian ke daerah pelosok, daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Kejadian itu sekitar bulan Januari tahun 2019 Saya beranikan diri untuk mendaftar setelah melihat informasi open recruitmentnya di Instagram.
Modal nekat dan Bismillah Saya ikuti semua alur seleksinya, disertai do'a dan tawakal pun tak lupa. Alhamdulillahnya Allah Izinkan Saya untuk berjuang lagi di event lainnya. Alhamdulillah saya belum lulus seleksinya.
Sedih? Jelas! kegagalan adalah hal yang lumrah. Tapi teman-teman semua Saya tetap berusaha untuk bisa bersyukur. Senyum di saat semua terasa getir sungguh bukan hal mudah.
Dari kegagalan itu justru Allah pertemukan saya dengan orang- orang yang aktif berorganisasi dan menyukai kegiatan sosial kerelawanan. Hingga pada akhirnya saya berhasil mendirikan suatu komunitas kerelawanan yang bergerak untuk terus mendenyutkan literasi di masyarakat.
Bersama Komunitas GPAN Pekalongan (Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara) Regional Pekalongan Alhamdulillah banyak kegiatan yang berhasil dilaksanakan seperti Taman Baca, Ngabuburead Literasi program saat puasa, Goes to TBM (Taman Bacaan Masyarakat). Dari semua kegiatan tersebut sangat mengajarkan Saya untuk bisa bahagia dengan cara sederhana yaitu dengan berbagi. Bersama Komunitas GPAN Pekalongan Saya pun berhasil menumbuhkan soft skills seperti leadership, public speaking, problem solving dan lain sebagainya.
Saya tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik bersama Komunitas GPAN Pekalongan. Tapi yang paling membahagiakan adalah seperti tujuan awal yakni untuk bisa bermanfaat bagi sesama. Saat kegiatan melihat anak-anak pengunjung yang mampir ke stand taman baca kami mereka sangat antusias untuk belajar, membaca buku, belajar bercerita, mewarnai, bermain permainan tradisional, bermain origami atau kertas lipat dan yang lainnya.
Dan lagi, Terharu berkali-kali... bersyukur tiada henti...
Jadi meskipun Saya membangun komunitas ini tanpa background pengalaman organisasi bukan artinya tidak bisa, modal niat dan banyak belajar dari teman- teman Saya yang punya lebih banyak pengalaman dalam organisasi akhirnya komunitas ini dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya dan menebar kebaikan kepada sesama.
Sekali lagi Saya tidak berputus asa untuk bisa berbuat satu hal yang bermanfaat bagi sesama. Jalan tidak cuma satu, jalan itu banyak dan kita tetap harus cari .
Oleh karena itu apapun kondisi kita harus pandai bersyukur, sebab hikmahnya dari suatu kejadian akan ketahuan, dan kelihatan lebih jelas. Tapi kalau sebaliknya apa kita bisa berpikir jernih hikmah dari setiap kejadian?
Berbagi memang indah, dan kita pasti punya cara masing-masing dalam berbagi kebaikan. Misalnya menebar kebaikan dengan menyisakan sebagian rezeki untuk berinfaq, membayar zakat, donasi online ke Dompet Dhuafa membantu pembangunan pondok pesantren, rumah sakit container untuk pasien Covid-19, kemudian berbagi dengan menjadi relawan, bahkan berbagi kebaikan juga bisa dengan mendo'akan hal- hal baik untuk sesama.
Ramadhan tengah membersamai kita, Ramadhan kali ini pun terasa spesial karena adanya wabah Covid-19 ini. Dan Allah seakan mengajarkan kepada kita untuk memanfaatkan momen ini untuk saling berbagi, berkasih sayang kepada sesama, berbuat kebaikan membantu meringankan beban masyarakat yang ekonominya terguncang karena wabah Covid-19 ini, apalagi berbagi di bulan Ramadhan yang pahalanya pasti dilipat gandakan.
Fastabiqul khairat teman- teman semuanya sesuai kemampuan kita masing-masing. Terus menebar kebaikan dan manfaat, buat hidup menjadi lebih bermakna disertai keikhlasan dan niatkan karena Allah saja.
“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”
#menebarkebaikan #lombablogmenebarkebaikan
Komentar
Posting Komentar