Definisi Hantu



Waktu itu aku sudah merasa lebih baik
Sehat, sangat sehat. Selanjutnya aku pikir  sepertinya aku sudah kuat. Dan tidak akan lagi terpikat. Nyatanya kau yang telah pergi jauh kemudian hadir lagi tetap saja kusambut dengan senang hati.

Dan setelah itu hatiku patah , lagi.
Aku terlalu baik apa terlalu bodoh.
Terserah bagaimana kau menafsirkannya.

Sebenarnya jauh di dalam lubuk hati terdalam dari yang paling dalam aku sudah mengikhlaskan mu dengan segala cacian agar kau benar-benar cepat hilang.
Tapi kau terlalu manis, untuk diabaikan. Apalagi di hatiku masih bercokol sedikit harapan.

Satu pintaku sepertinya jika kau benar-benar pergi itu mungkin terbaik dari yang terbaik.
Tapi memang aku tidak pernah bisa mengabaikanmu.
Kau yang datang seenak jidatmu. Kau mirip hantu.
Yang datang tak diundang, pergi tak bilang-bilang .
Datangmu tak pernah bisa aku abaikan.
Tapi tolong sadarlah sebenarnya kau tidak lagi ku harapkan.
Dan sepertinya aku hanya kasihan jika engkau ku abaikan.
Aku tidak mau mematahkan semangat mu untuk datang kepadaku di saat yang lain tengah sibuk meninggalkan mu.

Sadarlah, berbuatlah semestinya apa yang harus kau lakukan.
Datanglah kepadaku di saat duka dan suka mu.
Atau kau pergi selamanya dari kehidupan ku.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebaikan Berbagi Membuat Hidup Menjadi Lebih Bermakna

Membentuk Generasi Antikorupsi Dengan Metode Mendongeng

Berwisata Sambil Belajar